logo
Search
En

Daniel Sunyoto, Memimpin Dengan Saling Percaya Dan Kekeluargaan

Terjun ke bidang broker, bukanlah hal yang diduga sebelumnya oleh Daniel Sunyoto, Member Broker ERA Tjandra. Pada masa kuliahnya, ia mendalami bidang teknik di Universitas Kristen Petra. Namun karena ibunya, Tjandra Setyawati seorang senior Marketing Associate, seringkali melibatkan dirinya dalam transaksi properti dan pertemuan dengan klien, ia pun menemukan minatnya di bidang properti. Ayanhnya adalah Drg.Petrus yang juga bergerak sebagai member broker.

Pada tahun 1996, ia bergabung dengan ERA sebagai Marketing Associate tanpa memiliki pengalaman mengenai properti. Banyak kesulitan yang dialaminya di awal karier di bidang ini, terutama dalam membangun kepercayaan kilen. “Awal saya gabung ERA, ibu saya sudah jadi Top Producer. Banyak klien lebih pilih titip properti ke Bu Tjandra, tapi saya memanfaatkan peluang memasarkan properti yang kecil – kecil dan membangun kepercayaan klien yang datang ke saya”, ujarnya. Untung saja sewaktu kuliah Daniel aktif sebagai duta kampus, menjalani bisnis MLM, merintis usaha dan menjadi tenaga pengajar private sehingga pengalaman berhubungan dengan orang lain dan presentasi pada kegiatannya tersebut membantu kariernya di bidang properti. Sosok ibunya pun telah memberikan pelajaran berharga baginya. “Beliau sosok yang hebat dalam bisnis, intuisinya bagus, dan tak pernah menyerah termasuk ketika ia salah mengambil keputusan dan merugi. Saya banyak belajar darinya”, ujarnya. Sebagai seorang kristiani, Daniel juga meneladani sosok Yesus dalam setiap hal yang dikerjakannya.

Kini ia telah berhasil bertransformasi sebagai Member Broker yang memiliki Leadership sangat baik. Kunci kesuksesannya adalah menjaga antara Member Broker dan Branch Manager yang tergabung dalam ERA Tjandra Group. Tidak mudah memimpin MA dengan jumlah yang cukup banyak. Saat ini saja jumlah keseluruhan MA dibawah ERA Tjandra Group mencapai ratusan.

Tak jarang konflik terjadi dan terkadang selisih pendapat juga terjadi di antara MB dan BM. Meski demikian di antara mereka selalu ada solusi dan penyelesaian yang damai. “Kesatuan antar pemimpin harus dibentuk dulu, baru nanti MA akan mengikuti. Semua program disusun berdasarkan kesepakatan dan persetujuan bersama. Prinsip kami adalah saling percaya, menghormati, dan kekeluargaan”, ujar pria penggemar buku rohani yang bertopik kepemimpinan ini. “ Saya bukan one man show, kerjasama setiap MB dan BM tetap penting untuk mencapai goal”, ujarnya lagi.

Daniel juga mengatakan ERA Tjandra jarang mengadakan Semsuk, namun lebih banyak menggunakan sistem relasi untuk perekrutan MA karena sudah saling kenal sehingga kerjasama mudah terjalin. “Untuk memotivasi MA, pertemuan rutin seperti rapat atau motivasi selalu kami adakan. Selain itu ada doa bersama juga”, ujarnya. Namun yang paling penting baginya adalah seorang pemimpin harus memiliki visi yang jelas dan spesifik agar dapat memimpin dengan baik. Untuk memacu prestasi, MA ERA Tjandra juga diberi sebuah standar poin prestasi per tahun sebagai acuan pencapain dan reward mereka.

Selama 17 tahun bersama ERA, banyak sekali kesan dan suka dukayang telah dialami pria yang juga aktif sebagai ketua umum AREBI Jawa Timur ini. Termasuk salah satunya pergumulan antara kesibukannya sebagai MB dan waktu dengan keluarga. Tak jarang Matthew (5 tahun) putra pertamanya menanyakan dirinya. “Saya tahu banyak ayah dan suami lain yang mengalaminya. Tapi saya selalu meluangkan waktu untuk istri dan anak. Sekedar ngobrol dengan istri atau bermain dengan putra putrid saya. It’s tough, but I’m still working on it tough..”, ungkapnya.

Mulai tahun 2011 sampai 2012 lalu pertumbuhan pasar secondary di Surabaya mengalami pertumbuhan pesat. Volume jual beli naik dan hal ini turut mendongkrak harga pasar. Tahun 2013 ini Daniel telah memiliki visi khusu untuk ERA Tjandra, serta tengah menyusun target dan strategi untuk kembali membawa ERA Tjandra kearah kesuksesan.

Next Post